Saya baru menikah 7 bulan yg lalu di Medan dengan seorang pria bernama
LUCEN RICARDO ARITONANG asal Sitompul-Tarutung.
Anak dari mertua saya L.br.sitompul (mertua laki2 saya sudah meninggal) Suami saya ini dibesarkan oleh adik perempuan mertua saya (tante suami saya) yg menikah dgn seorang pendeta yaitu Pdt. E. Mungkur, S.Th sejak usia 2 thn yg dipanggil oleh suami saya dgn sebutan papi dan mami. juga memberkati pernikahan kami. Sebelumnya kami menjalani hubungan pacaran 2 thn dan long distance. Suami saya bekerja disebuah perusahaan swasta di kecamatan Duri Mandau-Riau.

Anak dari mertua saya L.br.sitompul (mertua laki2 saya sudah meninggal) Suami saya ini dibesarkan oleh adik perempuan mertua saya (tante suami saya) yg menikah dgn seorang pendeta yaitu Pdt. E. Mungkur, S.Th sejak usia 2 thn yg dipanggil oleh suami saya dgn sebutan papi dan mami. juga memberkati pernikahan kami. Sebelumnya kami menjalani hubungan pacaran 2 thn dan long distance. Suami saya bekerja disebuah perusahaan swasta di kecamatan Duri Mandau-Riau.
Dia tinggal disana dengan seorang adik perempuannya kandung yg bernama
ERLINDA ARITONANG.
Adik perempuannya ini mempunyai seorang anak laki2 yg kondisi mentalnya (maaf) kurang normal. Tidak ada kejanggalan yg saya rasakan hingga hari pernikahan kami.
Ketika hari pernikahan kami tiba ada sedikit kejanggalan yg saya perhatikan, dimana selama prosesi pernikahan berlangsung sejak pagi hingga malam (pulang kerumah mertua dari gedung) tidak sekalipun adik perempuannya itu (Linda) menyalam saya.
Adik perempuannya ini mempunyai seorang anak laki2 yg kondisi mentalnya (maaf) kurang normal. Tidak ada kejanggalan yg saya rasakan hingga hari pernikahan kami.
Ketika hari pernikahan kami tiba ada sedikit kejanggalan yg saya perhatikan, dimana selama prosesi pernikahan berlangsung sejak pagi hingga malam (pulang kerumah mertua dari gedung) tidak sekalipun adik perempuannya itu (Linda) menyalam saya.
Dan ketika giliran sesi foto keluarga mereka di gereja adk perempuannya itu menghantarkan anaknya kepada suami saya.
Kemudian setelah selesai acara selama 2 malam kami menginap dihotel krn rumah mertua penuh. Setiap pagi selama 2 hari berturut2 adik ipar saya itu selalu menelepon suami saya dan memintanya utk segera pulang dgn berbagai alasan yg dibuat2 namun saya berhasil menggagalkannya.
Dan di hari 3 kami berumah tangga kami menginap di rumah mertua (orgtua angkat suami saya yg juga tante kandungnya).
Namun keganjalan itu muncul lagi.. ketika kami masuk ke dalam kamar (di lt.2 rumah) , tdk lama anak dari adik ipar saya itu menangis di depan kamar kami. Dan suami saya membuka pintu kamar dan membawa anak itu masuk ke kamar kami.
Saya mulai heran kenapa anak itu bisa ada di dpn kamar kami (krn biasanya anak itu tdk pernah dibiarkan naik sendiri ke lt. 2 rumah) saya kemudian turun utk melihat keadaan di bawah dan saya melihat mamanya (adik ipar saya/Linda) sedang asik main2 hp.
Kemudian setelah selesai acara selama 2 malam kami menginap dihotel krn rumah mertua penuh. Setiap pagi selama 2 hari berturut2 adik ipar saya itu selalu menelepon suami saya dan memintanya utk segera pulang dgn berbagai alasan yg dibuat2 namun saya berhasil menggagalkannya.
Dan di hari 3 kami berumah tangga kami menginap di rumah mertua (orgtua angkat suami saya yg juga tante kandungnya).
Namun keganjalan itu muncul lagi.. ketika kami masuk ke dalam kamar (di lt.2 rumah) , tdk lama anak dari adik ipar saya itu menangis di depan kamar kami. Dan suami saya membuka pintu kamar dan membawa anak itu masuk ke kamar kami.
Saya mulai heran kenapa anak itu bisa ada di dpn kamar kami (krn biasanya anak itu tdk pernah dibiarkan naik sendiri ke lt. 2 rumah) saya kemudian turun utk melihat keadaan di bawah dan saya melihat mamanya (adik ipar saya/Linda) sedang asik main2 hp.